Kumpulan Lengkap Artikel Asuhan Kebidanan Terbaru 2023

Budaya Lingkungan di Pesantren (Asuhan Kebidanan)



LAPORAN
BUDAYA DI LINGKUNGAN PESANTREN
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah ISBD

Dosen pembimbing :
Djohari Irianto, SE.







Disusun Oleh :
Irma Afianti (08)

AKADEMI KEBIDANAN SAKINAH
JL.CITARUM SUKO JOGOYUDAN
LUMAJANG
2012/2013


BUDAYA DI LINGKUNGAN PESANTREN
1.      Narasumber pertama.
Nama narasumber: H. Ali Hamid, SP.
1)      Latar Belakang dan Sejarah Berdirinya Pesantren.
Menurut cerita yang telah disampaikan oleh H. Ali Hamid, SP. tentang bagaimana sejarah dan latar belakang berdirinya pesantren yaitu pesantren pertama kali didirikan di daerah Gambiran oleh seorang pemuda pengembara bernama Abror. Abror ini berasal dari Jawa Tengah tepatnya di kota Semarang. Beliau sangat ingin mengembara untuk menyebarkan agama islam. Akhirnya beliau sampai di Jawa Timur, yaitu di kota Pasuruan. Dari sejarah perjalanan beliaulah di jawa timur terdapat pesantren dan menurut penelitian, pertama kali terdapat pesantren yaitu di kota Lumajang tepatnya di daerah Gambiran dan sekarang pondok pesantren itu bernama Al Ghozali. Nama Al Ghozali sendiri merupakan nama dari putra Abror tadi yang merupakan pelopor pendirinya pesantren di Jawa Timur. Pesantren pertama kali dibangun oleh Kyai Abror pada tahun 1975. Dan kemudian setelah Kyai Abror tidak mampu memimpin pesantrennya, beliau mewariskan kepemimpinannya kepada putera pertamanya yaitu Ghozali Abror, sedangkan putera keduanya yang bernama Habibul Abror diambil menantu oleh Habib Sholeh, dan kemudian memimpin pondok pesantren yang diwarisi oleh mertuanya Habib Sholeh.
Pesantren-pesantren yang ada di setiap daerah ternyata satu sama lain saling berhubungan, hal itu dikarenakan ternyata semua pelopor pendirinya merupakan kerabat dekat dan ada ikatan antara mereka semua. Selain kedekatan berasal dari hubungan keluarga, hubungan itu juga berasal dari tali silaturrahmi melalui pernikahan.
2)      Kultur yang ada di pesantren.
Tradisi yang ada di pesantren sebenarnya sangat banyak, tetapi yang sangat sering diperingati oleh pesantren adalah sebagai berikut:
v  Acara Maulud nabi Muhammad SAW, biasanya acaranya diperingati dengan mengadakan acara pengajian, yang dihadiri oleh para santri, pengurus pesantren, dan Kyai yang memimpin pesantren.
v  Acara Haul, acara memperingati meninggalnya seorang bisa almarhum para Kyai dan Umi, acaranya dengan mengadakan tahlil dan doa bersama yang dilakukan oleh para santri.
3)       Pengaruh globalisasi dan perkembangan IPTEK terhadap pesantren.
Tidak dapat dipungkiri dengan adanya kemajuan IPTEK dan globalisasi akan mempengaruhi kehidupan pesantren. Lingkungan pesantren yang sangat islami dan penuh dengan kedisiplinan akan terganggu dengan adanya kemajuan IPTEK, dimana IPTEK yang sangat canggih akan merubah pengetahuan para santri yang menuntut ilmu di pesantren. Mereka yang awalnya sangat patuh terhadap semua aturan pesantren bisa saja berubah setelah mereka mengenal adanya IPTEK, terutama adanya internet. Dengan internet kita dapat mengetahui apa saja yang ingin kita ketahui, sedangkan para santri pesantren yang kolot akan pergaulan akan sangat mudah terpengaruh terhadap adanya internet. Rasa keingin tahuan mereka yang sangat tinggi bisa mempengaruhi mereka dan mendorong mereka untuk menyalahgunakan adanya teknologi internet dan akhirnya terjadi degenerasi moral terhadap para santri.
Adanya IPTEK sebagai wujud perkembangan teknologi saat ini tidak dapat ditolak oleh pesantren. Tentu itu merupakan hal yang sangat sulit, oleh karena itu pesantren mencoba menfilter dan merubah efek-efek negatif dari kemajuan IPTEK menjadi efek positif. Pesantren berusaha menerapkan usaha-usaha filter itu seperti:
v  Memperbolehkan para santri membawa HP atau LAPTOP dengan sarat, alat-alat itu dititipkan kepada pengurus pesantren, jika akan menggunakan alat-alat itu harus ijin dan tidak boleh dibawa ke dalam kamar, dan setelah selesai harus dititipkan kembali.
v  Melakukan razia secara mendadak kepada para santri di pondok pesantren untuk mengetahui apakah ada dari para santri yang melanggar aturan dengan membawa LAPTOP atau HP tanpa izin dari pengurus pesantren. Tujuannya supaya santri merasa takut dan akan merasa jerah jika mereka melanggar aturan pesantren.
v  Mengambil metode terbaru dalam menerapkan teknik pengajaran, supaya pengetahuan para santri selalu update dan tidak ketinggalan zaman.
4)      Pengaruh pesantren terhadap masyarakat.
Adanya pesantren tentu akan membawa pengaruh terhadap kehidupan masyarakat, misalnya saja masyarakat yang tinggal di dekat pesantren mereka akan cenderung mengerti dan tahu banyak tentang ajaran-ajaran islam dibandingkan dengan masyarakat yang jauh dari lingkungan pesantren. Selain itu masyarakat akan cenderung mengikuti ajaran-ajaran dan juga tradisi yang dilakukan oleh pesantren.

2.      Narasumber kedua.
Nama narasumber       : Ghofur
Umur                           : 18 tahun
Status                          : santri Alliyyah di pondok pesantren Rohmaniyyah
1)      Latar Belakang menjadi santri di pondok pesantren.
Ghofur menjadi santri di pondok pesantren Rohmaniyyah sudah 5 tahun. Dia mengatakan alasannya masuk pesantren karena ada keinginan diri sendiri dan kebetulan orang tuanya juga mendukung. Dia sangat menyukai lingkungan pesantren, baginya lingkungan pesantren itu seru, dia bisa mendapatkan banyak teman, mendapatkan banyak ilmu, karena di pesantren tidak hanya diajarkan tentang ilmu agama, tetapi juga ilmu pengetahuan umum, selain itu dia juga merasa dirinya berubah menjadi lebih baik dari sebelum dia masuk pesantren. Walaupun hidup di pesantren sangat menyenangkan, dia juga tidak lupa mengunjungi orang tuanya, biasanya dia pulang ke rumahnya setiap akhir minggu.
2)      Kegiatan pesantren.
Pesantren mempunyai acara rutin khusus untuk para santrinya selain belajar di sekolah, diantaranya kegiatan itu adalah:
v  Mengaji ta’lim, yaitu mengaji kitab yang dilakukan setiap malam selasa sampai malam kamis.
v  Tahlil, dilakukan setiap malam jum’at.
Menurut Ghofur semua kegiatan dan kewajiban yang harus dia lakukan di pesantren mempunyai tujuan yang sangat baik untuk membentuk dirinya menjadi pribadi yang mandiri, disiplin, serta pribadi yang mencintai Allah SWT dan nabi Muhammad SAW.
3)      Aturan-aturan yang ada di Pesantren.
Selain mengadakan kegiatan khusus untuk para santri, pesantren juga mempunyai aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh semua santri di pesantren. Diantaranya aturan-aturan itu adalah:
v  Santri dilarang membawa HP atau LAPTOP, kecuali atas izin pengurus pesantren dan penggunaannya pun sangat dibatasi.
v  Santri dilarang untuk menjalin hubungan lawan jenis atau pacaran, dan apabila ada santri yang melanggar akan ada sanksi yang tegas.
v  Santri khususnya santri putera dilarang merokok.
v  Santri dilarang memakai celana pendek.
Tentunya aturan-aturan itu dibuat sebagai wujud unutk mencapai keberhasilan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
3.      Narasumber ketiga.
Nama narasumber       : Muhammad Almusdhaqiran
Umur                           : 18 tahun
Status                          : santri pondok pesantren Rohmaniyyah
1)      Latar belakang menjadi santri di pondok pesantren.
Almusdhaqiran menjadi santri di pondok pesantren, berlatar belakang atas keinginannya sendiri. Dia berkeinginan masuk pesantren sejak masih kecil namun saat itu orang tuanya masih melarangnya karena usianya yang terlalu kecil. Dan setelah lulus dari sebuah sekolah dasar dia langsung masuk pesantren yaitu pesantren rohmaniyyah. Dia berkeinginan masuk pesantren untuk mencari barokah. Sedangkan alasan mengapa ingin masuk pesantren karena dia ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya, menjadi mandiri, dan mengerti diri sendiri. Pesantren Rohmaniyyah merupakan pondok pesantren wiritan, bukan pondok pesantren kitab.


2)      Acara hiburan yang ada di pondok Pesantren.
Selain kegiatan dan pembelajaran wajib yang harus dikerjakan oleh para santri, ada pula acara hiburan yang ada di pondok pesantren. Acara itu juga merupakan acara tahunan yang selalu diadakan. Kegiatan-kegiatan itu, diantaranya:
v  Haul.
v  Pengajian, untuk peringatan hari-hari besar islam.
v  Lomba mendekor kamar, kamar mana yang paling bagus akan menjadi pemenangnya.
v  Pemilihan miss Rohmaniyyah setiap tahunnya.
Acara-acara itu tentu menjadi hiburan untuk para santri, sehingga santri tidak hanya mendapat pengetahuan, tetapi juga mendapat hiburan yang bersifat positif.

3)       Pengaruh lingkungan pesantren terhadap diri sendiri.
Almusdhaqiron mengatakan bahwa pengaruh di lingkungan pesantren sangat besar terhadapnya, pesantren telah membuatnya menjadi lebih baik, menjadi lebih mandiri , banyak ilmu yang didapat, selain itu mendapat pengalaman yang banyak. Menurutnya hidup di pesantren sangat menyenangkan, mendapat banyak teman dan hubungan antara satu santri dengan santri lainnya sudah layaknya keluarga, mereka tinggal di tempat yang sama, tidur makan bersama, dan itu yang membuat dia semakin betah menjadi santri di pesantren.  
                     















Share:

0 komentar:

Post a Comment

STRATEGI CUAN DARI YOUTUBE

STRATEGI CUAN DARI YOUTUBE
Pasti Cuan dijamin ampuh

CHATING DISINI YUK?

Header Ads Widget