APLIKASI IPTEK dan SENI dalam PRAKTEK KEBIDANAN
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen pembimbing :
Lilik Majidatut Zahro, S.Pd
Disusun Oleh :
Irma Afianti (08)
AKADEMI KEBIDANAN SAKINAH
JL.CITARUM SUKO
JOGOYUDAN
LUMAJANG
2012/2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas
berkah dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul ”
Aplikasi IPTEK dan Seni dalam Praktek Kebidanan” dengan lancar. Laporan ini
dibuat sebagai pelengkap pembelajaran Bahasa Indonesia.
Dengan disusunnya laporan ini, penulis
berharap dapat membantu para mahasiswa dalam memahami dan menguasai materi
Bahasa Indonesia khususnya dalam aplikasi IPTEK dan seni dalam praktek
kebidanan, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat dalam proses pembelajaran.
Terima kasih yang setulusnya penulis
sampaikan kepada dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia Lilik Majidatut
Zahro, S. Pd atas bimbingan yang telah diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan
ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari kualitas maupun kuantitas. Saran
dan kritik yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi
perbaikan.
Akhir kata semoga laporan ini dapat menjadi
manfaat bagi para pembaca.
Lumajang,
Oktober 2012
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam perkembangan global saat ini,
semua orang dapat memenuhi segala kebutuhannya dengan mudah dan dapat diperoleh
dalam waktu yang singkat. Semua itu tidak lepas dari kemajuan IPTEK yang telah
berkembang sangat maju di berbagai belahan dunia. Kemajuan IPTEK tentu
merupakan sebuah perkembangan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki manusia dan
telah diaplikasikan dalam berbagai ilmu, khususnya dalam praktek kebidanan.
Dalam praktek kebidanan tidak lepas
dalam penggunaan IPTEK, seperti penggunaan alat-alat kesehatan yang canggih dan
modern yang banyak kita temui di berbagai instansi kesehatan. Selain penggunaan
IPTEK, aplikasi praktek kebidanan juga membutuhkan suatu seni. Seni itu harus
dimiliki oleh tenaga medis seperti bidan. Seorang bidan harus mempunyai seni
dalam merawat dan melakukan asuhan kebidanan, misalnya saat membantu persalinan
seorang bidan harus mempunyai seni yang terampil dalam memberi pertolongan itu,
dan apabila tidak ada seni, maka akan sulit dalam mengaplikasikan ilmu yang dia
miliki.
Tentu tidak hanya dalam praktek
kebidanan IPTEK dan seni banyak di aplikasikan dalam berbagai ilmu dan dalam
kehidupan manusia. IPTEK dan seni akan semakin maju dan terus berkembang sesuai
dengan perkembangan zaman dan pengetahuan manusia.
1.2 Tujuan
khusus
Mahasiswa dapat mengetahui serta
memahami peranan IPTEK dan seni dalam aplikasi praktek kebidanan.
1.3 Tujuan
Umum
Diharapkan
mahasiswa dapat :
Ø Pengertian
praktek kebidanan
Ø Peranan
IPTEK dalam aplikasi praktek kebidanan
Ø Pengaruh
seni dalam aplikasi praktek kebidanan
1.4 Rumusan
Masalah
Ø Apakah
pengertian praktek kebidanan?
Ø Apakah
peranan IPTEK dalam aplikasi praktek kebidanan?
Ø Apakah
pengaruh seni dalam aplikai praktek kebidanan?
Ø Apakah
dampak apabila tidak ada seni dalam aplikasi praktek kebidanan?
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian praktek
kebidanan
Praktek kebidanan adalah penerapan ilmu
kebidanan dalam memberikan pelayanan atau asuhan kebidanan kepada klien dengan
menggunakan pendekatan management kebidanan.
Management kebidanan itu sendiri mempunyai
pengertian pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode
pemecahan masalah secara sistematis.
2.2 Aplikasi IPTEK
dalam praktek kebidanan
Dalam melakukan praktek kebidanan tidak
lepas dari penggunaan IPTEK. Penggunaan IPTEK itu sendiri meliputi penggunaan
alat-alat kesehatan yang canggih dan modern yang banyak kita temui di berbagai
instansi kesehatan. Dengan adanya
kemajuan IPTEK dalam bidang kesehatan, tentu dapat mempermudah proses pelayanan
kesehatan yang akan diberikan kepada pasien, sehingga pelayanan yang nyaman dan
memuaskan akan terpenuhi.
Kemajuan IPTEK dalam kebidanan berpengaruh terhadap meningkatnya kritis
masyarakat terhadap mutu pelayanan, sehingga kadang-kadang menjadi suatu
masalah kontroversi dalam mengambil langkah tindakan dan keputusan dalam
pelayanan kebidanan. Maka dari itu permintaan klien, etika moral dan nilai
dalam praktik kebidanan sangat berpengaruh bagi para bidan dalam mengambil
keputusan tepat dalam isu moral yg terjadi. Oleh karena itu seorang bidan harus
selalu bisa menempatkan dirinya dalam kemajuan teknologi dan senantiasa
mengikuti perkembangan pengetahuan dan ketrampilan mutakhir secara berkala.
Penggunaan alat-alat kesehatan yang modern dan canggih juga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, misalnya alat nya steril, bersih,
dan dapat berfungsi maksimal, sehingga akan sangat membantu petugas kesehatan
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.
Ada beberapa contoh alat-alat kesehatan yang merupakan hasil dari kemajuan
IPTEK dan penggunaannya telah memberikan banyak manfaat, diantaranya adalah:
1)
Penggunaan Doppler
Doppler adalah alat yang digunakan untuk mendengarkan detak jantung janin. Alat ini mempunyai bagian-bagian yang mepunyai fungsi masing-masing,
diantaranya:
a) Pocket Fetal Doppler terutama
berlaku untuk mendeteksi tingkat detak jantung janin dari minggu kedua belas.
b)
Automatic
alarm akan berbunyi apabila detak jantung bayi diatasnormal LCD dapat
menampilkan FHR akurat.
c) Built-in baterai isi ulang dapat
bekerja terus menerus lebih dari 4 jam.
d) Lampu latar layar LCD Biru untuk
digunakan nyaman di malam hari.
e)
Berat
hanya Hanya 250g, mudah untuk dibawa kemana mana.
f)
Alarm
berfungsi bila DJJ berada di luar rentang normal atau daya baterai kurang tersedia Built-in speaker dan jack
earphone collocated.
g) 2.5MHz probe dan mudah untuk
menggantikan.
h) Apabila tidak di gunakan akan mati
dalam waktu satu menit.
2)
USG (Ultra Sono Grafi)
Ultrasonografi
merupakan salah satu teknologi kesehatan yang bermanfaat untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan. Ultrasonografi atau disingkat USG adalah suatu kaidah
pemeriksaan tubuh menggunakan gelombang bunyi pada frekuensi tinggi. Teknologi
USG tidak asing bagi kaum ibu karena mereka biasanya menggunakannya pada masa
kehamilan untuk memonitor keadaan janin dalam kandungan. USG ini adalah salah
satu aplikasi teknologi radar dan telah ada sejak puluhan tahun lalu. Lebih
jauh kearah medis, USG medis (sonografi) dapat diartikan sebagai sebuah teknik
diagnostik pencitraan menggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan
organ internal dan otot, struktur, dan luka patologi, sehingga teknik ini
berguna untuk memeriksa organ. Namun biasanya sonografi obstetrik digunakan
ketika masa kehamilan.
Prisip USG adalah penggunaan gelombang ultrasonik, yaitu
gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi daripada kemampuan pendengaran
telinga manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarnya sama sekali. Suara yang
dapat didengar manusia mempunyai frekuensi antara 20 – 20.000 cpd (Cycles per
detik- Hertz). Sedangkan dalam pemeriksaan USG ini mengunakan frekuensi 1- 10
MHz ( 1- 10 juta Hz).
Penggunaan USG tidak hanya untuk masalah kandungan dan
kebidanan, tapi juga dapat memberikan kemudahan dalam memberikan pelayanan
kesehatan, yaitu dapat dengan mudah dan murah mendeteksi sesuatu. Diantaranya
adalah USG mampu menemukan dan menentukan letak massa dalam rongga perut dan
pelvis, dapat membedakan kista dengan massa yang solid, dapat mempelajari
pergerakan organ ( jantung, aorta, vena kafa), maupun pergerakan janin dan
jantungnya.
USG dapat digunakan untuk pengukuran dan penetuan volum,
pengukuran aneurisma arterial, fetalsefalometri, menentukan kedalaman dan letak
suatu massa untuk bioksi. USG juga dapat menentukan volum massa ataupun organ
tubuh tertentu (misalnya buli-buli, ginjal, kandung empedu, ovarium, uterus,
dan lain-lain). Dari hasil diagnosis seperti ini, dapat ditentukan bagaimana
tindakan medis selanjuntnya, contohnya adalah menentukan perencanaan dalam
suatu radioterapi. Berdasarkan besar tumor dan posisinya, dosis radioterapi
dapat dihitung dengan cepat.
3)
Ekstraksi Vacum
Ekstraksi
vakum merupakam tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat
kala pengeluaran dengan sinergi tenaga mengedan. Ekstraksi
ibu dan ekstraksi pada bayi. Oleh
karena itu, kerjasama
dan kemampuan ibu untuk mengekspresikan bayinya, merupakan faktor yang
sangat penting dalam menghasilkan akumulasi tenaga dorongan dengan tarikan kearah yang sama. Tarikan pada kulit
kepala bayi, dilakukan dengan membuat cengkraman yang dihasilkan dari aplikasi tekanan negatif (vakum).
Mangkuk logam atau silastik akan memegang kulit kepala yang akibat
tekanan vakum, menjadi kaput artifisial.
Mangkuk dihubungkan dengan tuas penarik (yang dipegang oleh penolong
persalinan), melalui seutas rantai. Ada 3 gaya yang bekerja pada prosedur ini,
yaitu tekanan interauterin (olehkontraksi)
tekanan ekspresi eksternal (tenaga mengedan) dan gaya tarik (ekstraksivakum).
2.3 Aplikasi Seni dalam
Praktek Kebidanan
Seni yang dimaksud dalam hal ini adalah
kemampuan seorang bidan dalam melakukan asuhan atau praktek kebidanan kepada
pasien dengan ketrampilan dan kemampuan yang dia miliki. Keberhasilan seorang
bidan dalam melakukan tugasnya sangat bergantung pada seni yang ia miliki,
karena seni itu merupakan kemampuan yang ia miliki sebagai seorang bidan.
Banyak seni yang dapat diaplikasikan
oleh para tenaga kesehatan khususnya bidan untuk menolong pasiennya,
macam-macam seni itu mempunyai manfaat masing-masing yang dapat membantu proses
pemberian pelayanan kesehatan yang nyaman dan memuaskan. Diantaranya seni yang
sering diaplikasikan oleh seorang bidan adalah sebagai berikut:
1) Dukungan
psikis dari suami
Dukungan psikis dari
suami sangat membantu proses pemberian pelayanan kesehatan dalam praktek
kebidanan. Hal itu telah banyak dibuktikan dan hasilnya memang benar-benar terbukti.
Dukungan psikis dari suami dapat menambah dukungan dan semangat seorang ibu
dalam proses persalinan. Perasaan seorang ibu yang tengah berjuang melahirkan
bayinya harus mendapat dukungan psikis dari keluarga khususnya suami karena
dukungan itu sendiri merupakan obat yang mujarab yang dapat membantu untuk
mencapai keberhasilan.
2) Posisi
ibu saat melahirkan
Seni dalam
praktek kebidanan dapat diterapkan dalam seni bidan dalam mengatur posisi
seorang ibu yang akan melahirkan. Seorang bidan
hendaknya membiarkan ibu bersalin dan melahirkan memilih sendiri posisi persalinan
yang diinginkannya dan bukan berdasarkan keinginan bidannya
sendiri. Dengan kebebasan untuk memutuskan posisi yang dipilihnya, ibu akan
lebih merasa aman.
Manfaat pemilihan posisi berdasarkan pilhan ibu:
o Memberikan banyak manfaat
o Sedikit rasa sakit dan ketidaknyamanan
o Kala 2 persalinan
menjadi lebih pendek
o Laserasi perineum lebih sedikit
o Lebih membantu meneran
o
Nilai
apgar lebih baik
Macam-macam posisi yang dapat dipilih oleh seorang ibu:
1)
Posisi terlentang (supine)
2)
Posisi duduk/setengah duduk
3)
Posisi jongkok/ berdiri
4)
Berbaring miring kekiri
5)
Posisi
merangkak
3) Teknik
persalinan IMD ( Inisiasi Menyusui Dini)
IMD atau Inisiasi Menyusui Dini adalah
adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, di mana bayi diletakkan
di dada ibu dan dibiarkan bergerak untuk mencari puting susu ibunya sendiri.
Menurut penelitian diperkirakan sebanyak 22% kematian bayi baru lahir dapat di
cegah bila bayi di susui oleh ibunya dalam satu jam pertama kelahiran. Pada
satu jam pertama ini bayi harus disusukan pada ibunya, bukan untuk pemberian
nutrisi tetapi untuk belajar menyusu atau membiasakan menghisap puting susu dan
mempersiapkan ibu untuk mulai memproduksi ASI kolostrum (depkes), kolostrum ini
sanga berguna bagi bayi.
Jadi,
adanya IPTEK dan seni sangat membantu para tenaga kesehatan khususnya bidan dalam
melakukan praktek kebidanan, dan apabila tidak ada IPTEK dan seni maka akan
banyak terjadi hambatan-hambatan dalam melakukan pelayanan.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
pembahasan-pembahasan di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya :
1) Praktek kebidanan adalah penerapan ilmu
kebidanan dalam memberikan pelayanan atau asuhan kebidanan kepada klien dengan
menggunakan pendekatan management kebidanan.
2) Aplikasi IPTEK dalam praktek kebidanan adalah
penggunaan alat-alat kesehatan yang canggih dan modern.
3) Aplikasi seni dalam praktek kebidanan adalah kemampuan
seorang bidan dalam melakukan praktek kebidanan kepada pasien.
4) IPTEK dan seni merupakan faktor-faktor yang dapat
memperlancar proses praktek kebidanan, tanpa ada salah satu atau keduanya
praktek kebidanan akan mengalami banyak hambatan.
3.2 Saran
Tentu dalam
laporan ini terdapat kekurangan dan kesalahan baik dari kualitas maupun
kuantitas, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak dan semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Arifah,
Nurul Isnani.2009. Perbedaan Waktu Keberhasilan Inisiasi Menyusu Dini Antara
Persalinan Normal Dengan Caesar Di Ruang An-Nisa RSI Sultan Agung Semarang. Semarang
: Skripsi PSIK FK UNDIP Semarang
Depkes.2010.
Inisiasi Menyusui Dini. Diakses dari : http://www.dinkes.bantulkab.go.id/
tanggal 8 juli 201
Anonim.
Colostrum. Diakses dari : http://www.breastfeeding-problems.com/colostrum.html
tanggal 8 juli 2012
0 komentar:
Post a Comment