Kumpulan Lengkap Artikel Asuhan Kebidanan Terbaru 2023

LP Amenorhea Remaja | Artikel Kebidanan terbaru 2022

 BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang



Manusia  adalah mahkluk bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual yang utuh serta unik, yang memiliki kebutuhan dasar bervariasi sesuai dengan tingkat perkembangannya. Wanita / ibu adalah penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita yang sehat secara jasmani dan rohani serta sosial sangat diperlukan. Wanita/ ibu adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan dan kondisi seorang wanita dalam keluarga. Para wanita dalam masyarakat adalah penggerak dan pelopor penigkatan kesejahteraan keluarga. 

Reproduksi adalah suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup. Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural.

 Menstruasi terjadi karena sel telur yang diproduksi ovarium tidak dibuahi oleh sel sperma dalam rahim. Sel telur tersebut menempel pada dinding rahim dan membentuk lapisan yang banyak mengandung pembuluh darah, kemudian menipis dan luruh keluar melalui mulut rahim dan vagina dalam bentuk darah, yang biasanya terjadi antara 3-7 hari. Jarak antara satu haid dengan haid berikutnya tidak sama pada setiap orang. Adakalanya 21 hari atau bisa juga 35 hari. 



A.    Tujuan.

  Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan/perawatan pada Remaja ( wanita atau laki-laki ), ibu hamil/tidak dan masyarakat setempat. 


B.     Manfaat 

o   Manfaat Bagi Penulis 

Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama pendidikan. 

o   Manfaat Bagi Klien 

Klien mendapatkan asuhan kebidanan/ perwatan yang bermutu, menerima penyuluhan yang sehat serta dapat menerapkan hak-hak yang seharusnya di dapatkan klien . 


BAB II

PEMBAHASAN

A.   Pengertian


Reproduksi adalah suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup. Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja.

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Demi tercapainya derajat kesehatan yang tinggi, maka wanita sebagai penerima kesehatan, anggota keluarga dan pemberi pelayanan kesehatan harus berperan dalam keluarga, supaya anak tumbuh sehat sampai dewasa sebagai generasi muda. Oleh sebab itu wanita, seyogyanya diberi perhatian sebab :

1. Wanita menghadapi masalah kesehatan khusus yang tidak dihadapi pria berkaitan dengan fungsi reproduksinya

2. Kesehatan wanita secara langsung mempengaruhi kesehatan anak yang dikandung dan dilahirkan.

3. Kesehatan wanita sering dilupakan dan ia hanya sebagai objek dengan mengatas namakan “pembangunan” seperti program KB, dan pengendalian jumlah penduduk.

4. Masalah kesehatan reproduksi wanita sudah menjadi agenda Intemasional diantaranya Indonesia menyepakati hasil-hasil Konferensi mengenai kesehatan reproduksi dan kependudukan (Beijing dan Kairo).

5. Berdasarkan pemikiran di atas kesehatan wanita merupakan aspek paling penting disebabkan pengaruhnya pada kesehatan anak-anak. Oleh sebab itu pada wanita diberi kebebasan dalam menentukan hal yang paling baik menurut dirinya sesuai dengan kebutuhannya di mana ia sendiri yang memutuskan atas tubuhnya sendiri. 

Menstruasi terjadi karena sel telur yang diproduksi ovarium tidak dibuahi oleh sel sperma dalam rahim. Sel telur tersebut menempel pada dinding rahim dan membentuk lapisan yang banyak mengandung pembuluh darah, kemudian menipis dan luruh keluar melalui mulut rahim dan vagina dalam bentuk darah, yang biasanya terjadi antara 3-7 hari. Jarak antara satu haid dengan haid berikutnya tidak sama pada setiap orang. Adakalanya 21 hari atau bisa juga 35 hari. 


Amenorrhea adalah gangguan dalam sistem reproduksi wanita, sehingga membuatnya tidak mengalami menstruasi secara rutin setiap bulannya. Amenorrhea terbagi menjadi dua jenis, yaitu amenorrhea primer dan sekunder.


Pada amenorrhea primer, menstruasi sama sekali tidak terjadi. Padahal normalnya seorang remaja putri mengalami menstruasi yang pertama kali (menarche) pada usia 9-18 tahun. Seorang remaja putri akan divonis mengalami amenonhea primer jika pada usia lebih dari 16 tahun masih belum juga mengalami menstruasi.


Adapun amenorrheo sekunder terjadi pada wanita yang sebelumnya pernah mengalami menstruasi, tetapi kemudian siklus tersebut berhenti tanpa alasan yang diketahuinya.


B.     Tanda-Tanda


Siklus menstruasi terhenti baik secara langsung maupun bertahap.





C.     Penyebab

Penurunan berat badan secara drastis (akibat kemiskinan, diet yang salah, anoreksia nervosa, bulimia nervosa, aktivitas fisik yang sangat berat dan penyebab lainnya).

Obesitas yang ekstrem.

Penyakit kronis yang diderita dalam jangka waktu yang lama.

Abnormalitas organ genital wanita (tidak adanya uterus, vagina, septum vagina, stenosis servikal, dan selaput dara yang terlalu tebal).

Tubuh mengalami kelainan seperti hipoglikemia (kadar gula darah secara abnormal rendah), hipotiroidisme (kelenjar tiroid kurang aktif), hipertiroidisme (kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan), cystic fibrosis (penyakit yang diturunkan atau diwariskan dari kelenjar-kelenjar lendir dan keringat), atau cushing’s disease (kadar kortikosteroid berlebihan).

Wanita yang pernah mengalami kelainan penyakit polikistik ovarium mempunyai risiko tinggi terhadap penyakit Amenorrhea.

Adanya penyakit akibat kelainan kromosom seperti Sindrom Turner atau Sindrom Sawyer.

Kadar hormone prolaktin di dalam tubuh cukup tinggi (hiperprolaktinemia).

Kehamilan.

Stres.

Ketidakseimbangan mekanisme sistem hormon reproduksi wanita.


D.    Gejala


Gejala amenore sekunder adalah sebagai berikut:

Pernah mengalami haid.

Tidak mengalami haid selama 6 bulan atau lebih.

Sakit kepala.

Galaktore.

Peningkatan atau penurunan berat badan.

Vagina kering.

Hirsutisme.

Penglihatan kabur atau kehilangan penglihatan (disebabkan oleh tumor pituitari).


E.     Prognosis

Prognosis tergantung pada penyebabnya.


F.      KemungkinanKomplikasi

          Kemungkinan komplikasi yang dapat ditimbulkan akibat amenore sekunder tergantung dari penyebabnya.

Misalnya: penyebab dari amenore sekunder adalah kelainan pada rahim, maka kemungkinan dapat menyebabkan kanker rahim.


G.    Pemeriksaan dan Tes

              Pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul maupun tes kehamilan harus dilakukan untuk menjauhkan dari diagnosa kehamilan. Tes darah yang dapat dilakukan untuk mengecek kadar hormon, antara lain:

Follicle stimulating hormone (FSH).

Luteinizing hormone (LH).

Prolactin hormone (hormon prolaktin).

Serum hormone (seperti kadar hormon testoteron).

Thyroid stimulating hormone (TSH).

Tes lain yang dapat dilakukan, meliputi:

Biopsi endometrium.

Tes genetik.

MRI.

CT scan.

H.    Pencegahan

1.      Jika amenorrhea terjadi karena penyakit bawaan seperti Sindrom Turner dan Sindrom Sawyer atau karena abnormalitas organ genital, maka penyakit ini tidak dapat dicegah.

2.      Menjaga keseimbangan berat badan agar tidak terlalu gemuk (obesitas) atau terlalu kurus.

3.      Melakukan pola hidup yang sehat baik dengan cara mengonsumsi makanan yang sehat, melakukan olahraga secara teratur, dan hidup dengan bahagia.

4.      Jauhi penyebab stres.

Program untuk membantu para wanita agar memiliki status kesehatan reproduksi yang baik, melalui :

•      Pemberian Informasi 

•      Pelayanan Konseling 

•      Pendidikan Keterampilan Hidup. 



BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan

Reproduksi adalah suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup. 

Menstruasi terjadi karena sel telur yang diproduksi ovarium tidak dibuahi oleh sel sperma dalam rahim. 

Amenorrhea adalah gangguan dalam sistem reproduksi wanita, sehingga membuatnya tidak mengalami menstruasi secara rutin setiap bulannya.

            Amenorrhea terbagi menjadi dua jenis, yaitu :

  amenorrhea primer.

  sekunder.


amenorrhea primer adalah menstruasi sama sekali tidak terjadi. Sedangkan amenorrhea sekunder adalah pada wanita yang sebelumnya pernah mengalami menstruasi, tetapi kemudian siklus tersebut berhenti tanpa alasan yang diketahuinya.


Tanda-tandanya yaitu Siklus menstruasi terhenti baik secara langsung maupun bertahap. Penyebabnya banyak beberapanya yaitu : 

  Penurunan berat badan secara drastis (akibat kemiskinan, diet yang salah, anoreksia nervosa, bulimia nervosa, aktivitas fisik yang sangat berat dan penyebab lainnya). 

  Obesitas yang ekstrem. 

  Penyakit kronis yang diderita dalam jangka waktu yang lama. 

  Abnormalitas organ genital wanita (tidak adanya uterus, vagina, septum vagina, stenosis servikal, dan 

  selaput dara yang terlalu tebal).


Cara pencegahannya salah satunya yaitu :

  Menjaga keseimbangan berat badan agar tidak terlalu gemuk (obesitas) atau terlalu kurus.

  Jauhi penyebab stres.


B.     Saran 

Kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan – kekurangan yang perlu disempurnakan. Oleh karena itu kami sangat berterima kasih apabila para pembaca dan dosen pembimbing menyampaikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan isi makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca, khususnya mahasiswi akdemi kebidanan STIkes Getsempena Lhoksukon. Akhirnya hanya kepada ALLAH jualah kami memohon dan berdoa. Amin...


DAFTAR PUSTAKA

advancedfertility.com/amenor

medicastore.com/penyakit/563/Amenore_tidak_menstruasi.




Share:

0 komentar:

Post a Comment

STRATEGI CUAN DARI YOUTUBE

STRATEGI CUAN DARI YOUTUBE
Pasti Cuan dijamin ampuh

CHATING DISINI YUK?

Header Ads Widget