Kumpulan Lengkap Artikel Asuhan Kebidanan Terbaru 2023

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS ASMA

PENDAHULUAN
                                                              
1.1        Latar Belakang
Perubahan sistem respirasi pada masa kehamilan diperlukan untuk pertumbuhan janin dan kebutuhan oksigen maternal.Perubahan sistem respirasi meliputi perubahan kebutuhan oksigen, dyspnea (sesak nafas) dan peningkatan volume tidal.
Selama kehamilan terjadi perubahan fisiologi sistem pernafasan disebabkan oleh perubahan hormonal dan faktor mekanik. Pengaruh hormonal (peningkatan kadar estrogen) menyebabkan ligamen pada kerangka iga berelaksasi sehingga ekspansi rongga dada meningkat. Sedangkan perubahan mekanis meliputi elevasi posisi istirahat diafragma kurang lebih 4 cm, peningkatan 2 cm tranversal saat sudut subkostal dan iga bawah melebar, serta lingkar toraks melingkar kurang lebih 6 cm. Semua perubahan ini disebabkan oleh pembesaran uterus akibat tekanan keatas. Perubahan-perubahan ini diperlukan untuk mencukupi peningkatan kebutuhan metabolik dan sirkulasi untuk pertumbuhan janin, plasenta dan uterus.Adanya perubahan-perubahan ini juga menyebabkan perubahan pola pernapasan dari pernapasan abdominal menjadi torakal yang juga memberikan pengaruh untuk memenuhi peningkatan konsumsi oksigen maternal selama kehamilan.
Perubahan hormonal pembesaran mukosa saluran respirasi pernafasan melalui hidung akan semakin sulit, sehingga wanita hamil cenderung bernafas dengan mulut, terutama pada malam hari. Hal ini akan menyebabkan terjadinya xerostomia. Insidensi xerostomia pada wanita hamil adalah sekitar 44%. Xerostomia ini akan meningkatkan frekuensi karies gigi. Selain itu, peningkatan progesteron menyebabkan hiperventilasi.Hiperventilasi pada kehamilan adalah hiperventilasi relatif, artinya kenaikan ventilasi alveolar diluar pengaruh CO2 sehingga PaCO2 menurun.
Laju basal metabolisme meningkat selama kehamilan seperti terbukti oleh peningkatan konsumsi oksigen. Laju Metabolisme Basal (BMR) biasanya meningkat pada bulan ke-4 gestasi, meningkat 15% -20% pada akhir kehamilan, dan kembali ke nilai sebelum hamil pada hari ke-5 atau ke-6 pascapartum. Peningkatan BMR mencerminkan peningkatan kebutuhan O2 di unit janin-plasenta-uterus serta peningkatan konsumsi O2 akibat peningkatan kerja jantung ibu.Kebutuhan O2 ibu meningkat sebagai respon terhadap percepatan laju metabolik dan peningkatan kebutuhan O2 jaringan uterus dan payudara. Dengan semakin tuanya kehamilan, pernafasan dada menggantikan pernafasan perut dan penurunan diafragma saat inspirasi menjadi semakin sulit.Namun karena adanya peningkatan kebutuhan O2, menyebabkan adanya penurunan kadar CO2 yang menyebabkan alkalosis.
Selain itu, peningkatan vaskularisasi, sebagai respon peningkatan kadar estrogen, membuat kapiler membesar sehingga terbentuklah edema dan hiperemia pada traktus pernafasan atas. Kondisi ini meliputi sumbatan pada hidung dan sinus, epistaksis, perubahan suara, dll.Peningkatan ini juga membuat membran timpani dan tuba eustaki bengkak, nyeri pada telinga, atau rasa penuh di telinga.
Selama melahirkan, konsumsi O2 dapat meningkat 20-25 %.Bila fungsi paru terganggu karena penyakit paru, kemampuan untuk meningkatkan konsumsi oksigen terbatas dan mungkin tidak cukup untuk mendukung partus normal, sebagai konsekuensi fetal distress dapat terjadi.
1.2        Rumusan Masalah
1.         Apa pengertian kehamilan?
2.         Bagaimana fisiologi kehamilan itu?
3.         Apa pengertian asma?
4.         Bagaimana etiologi terjadinya Asma?
5.         Apa saja tanda dan gejala penyakit asma?
6.         Bagaimana patofisiologi penyakit asma?
7.         Bagaimana cara penatalaksanaan asma?
8.         Apa pengaruh asma terhadap kehamilan?
9.         Apa saja hal- hal yang dapat mencegah asma saat hamil?

1.3        Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan dapat memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan asma.

1.3.2  Tujuan khusus
1.         Mampu melakukan pengkajian yaitu mengumpulkan data subjektif dan data objektif pada ibu hamil dengan asma.
2.         Mampu menganalisa data yang diperoleh.
3.         Mampu merumuskan diagnosa kebidanan pada ibu hamil dengan asma.
4.         Mampu membuat rencana tindakan kebidanan pada ibu hamil dengan asma.
5.         Mampu melaksanakan tindakan kebidanan sesuai rencana
6.         Mampu mengevaluasi tindakan kebidanan yang telah dilaksanakan.

1.4      Manfaat
1.4.1 Penyusun
a.      Penyusun  dapat lebih memahami tentang asma pada ibu hamil
b.      Penyusun dapat lebih memahami tentang bagaimana cara penulisan asuhan
kebidanan dengan benar.
1.4.2  Institusi
               Dapat mengukur tingkat kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi dan praktek di lapangan.
1.4.3 Lahan Praktek
           Ikut berpastisipasi dalam dunia pendidikan untuk menciptakan tenaga kesehatan yang profesional dan kompeten.
1.4.4 Klien
a.         Memperoleh pengetahuan tentang kesehatannya melalui KIE yang dilakukan oleh para mahasiswa.
b.         Merasa terbantu dengan tindakan yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam merawat klien.





BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1              Pengertian Kehamilan

            Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 250 hari (40 minggu / 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
                                                (Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal hal 89)
            Kehamilan merupakan pertemuan sel telur dan sperma, nidasi, tumbuh kembang dalam rahim merupakan mata rantai yang berkesinambungan.
( Ilmu kebidanan,yayasan bina pustaka Sarwono prawiroharjo, Jakarta 2005)
            Kehamilan adalah keadaan yang diawali dengan bertemunya sel sperma dan ovum kemudian membentuk zigot, dalam proses selanjutnya zigot akan berubah menjadi morulla, blastula, blastokist, yang akan melakukan nidasi pada endometrium. Kemudian hasil konsepsi (janin dan plasenta) akan tumbuh dan berkembang sampai aterim dan di akhiri persalinan.
                                                                                    (Sastrawinata, 1983:100)
Kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
                                                                                    (Syarifuddin : 2001)
Kehamilan adalah periode dimana ovum yang telah dibuahi, berkembang didalam uterus, mengalami proses diferensiasi dan terus berkembang sampai bisa menunjang sendiri kehidupannya diluar uterus.
                                                                         (Mochtar Rustam : 1988)

2.2              Fisiologi Kehamilan
2.2.1              Tanda – tanda kemungkinan hamil :
1.            Amenorrhea
2.            Mual dan muntah
3.            Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
4.            Anoreksia
5.            Sering kencing
6.            Obstipasi
7.            Pigmentasi kulit
8.            Tanda hegar
9.            Tanda chadwick
10.        Tanda piscasec
11.        Perut membesar

2.2.2              Tanda-tanda pasti hamil :
1.            Teraba ballottement
2.            DJJ
3.            Adanya pergerakan janin
4.            Adanya bayangan janin (USG)
5.            Teraba bagian anak

2.3              Definisi Asma
Asma adalah kondisi dimana otot-otot bronchi (saluran udara pada paru) mengalami kontraksi penyempitan sehingga menyulitkan pernapasan.
Asma bronchialis adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasinya adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara spontan maupun hasil dari pengobatan.
Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak sel dan elemennya. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam dan atau dini hari. Episodik tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan napas yang luas, bervariasi dan seringkali  bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan.

2.4              Etiologi
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan asma bronchialis.
1.         Faktor predisposisi
Genetik:
Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunnya yang jelas penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan faktor pencetus.Selain itu hipersensitifitas saluran pernapasannya juga bisa diturunkan.
2.         Faktor prepisitasi
1)         Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a.             Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan
contoh: debu, bulu binatang, serbuk bunga, bakteri dan polusi.
b.            Ingestan, yang masuk melalui mulut
contoh: makanan dan obat-obatan.
c.             Kontakan, yang masuk melalui kontak dengan kulit
contoh: perhiasan
2)         Perubahan cuaca
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma.Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan asma. Kadang-kadang serangan berhubungan dengan musim,seperti: musim hujan, musim kemarau.
3)         Stres
Stres atau gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada.Disamping gejala asma yang timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami stres/gangguan emosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stresnya belumdiatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati
4)         Lingkungan kerja
Mempunyai hubungan langsung dengan sebab terjadinya serangan asma.Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja.Misalnya orang yang bekerja dilaboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, dan polusi lalu lintas.
5)         Olahraga dan aktifitas jasmani yang berat
Sebagian besar penderita akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas jasmani dan olahraga yang berat. Lari cepat paling mudah menimbulkan serangan asma.Serangan asma terjadi biasanya segera setelah aktifitas.

2.5              Patofisiologi

Etiologi : zat- zat alergi, infeksi saluran nafas, lingkungan, factor psikis

Bronkospasme

ASMA BRONKIAL

Ditandai suara nafas tambahan: ronchi, whezing

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

Takikardi

Palpitasi

Kebingungan

Ansietas

Tidak tahu tentang prognosis penyakit

Kurang informasi

Suplai O2 ke alveoli menurun

Hipoksia

Suplai O2 ke janin menurun

Resiko hipoksia janin

Dipsneu

Penggunaan alat bantu pernafasan

Kelemahan / keletihan

Intoleransi aktifitas

Janin

Ibu

Spasme otot bronkus, penyumbatan mucus, oedema, inflamasi dinding bronkus
 





2.6              Tanda dan Gejala Asma
1.         Kesulitan bernafas
2.         Kenaikan denyut nadi
3.         Nafas berbunyi, terutama saat menghembuskan udara
4.         Batuk kering
5.         Kejang otot di sekitar dada

2.7              Penatalaksanaan
 Prinsip umum pengobatan asma bronchial adalah :
1.         Menghilangkan obstruksi jalan nafas dengan segera
2.         Mengenal dan menghindari faktor-faktor yang dapat mencetuskan serangan asma
3.         Memberikan penerangan kepada penderita ataupun keluarganyamengenai penyakit asma, baik pengobatannya maupun tentang perjalanan penyakitnya sehingga penderita mengerti tujuan pengobatnnya yang diberikan dan bekerja sama dengan dokter ataupun perawat yang merawatnya.
Pengobatan pada asma bronchial terbagi 2, yaitu :
1)   Pengobatan non Farmakologik
a.             Memberikan penyuluhan
b.            Menghindari faktor pencetus
c.             Fisiotherapy
d.            Beri O2 bila perlu
2)   Pengobatan farmakologi
a.             Bronkodilator yang melebarkan saluran nafas
Seperti aminofilin atau kortikosteroid inhalasi atau oral pada serangan asma ringan.Obat antiasma umunya tidak berpengaruh negatife terhadap janin kecuali adrenalin.Adrenalin mempengaruhi pertumbuhan janin karena penyempitan pembuluh darah kejanin yang dapat menggangu oksigenasi pada janin tersebut.
b.            Menangani serangan asma akut (sama dengan wanita tidak hamil), yaitu:
a)      Memberikan cairan intravena
b)      Mengencerkan cairan sekresi paru
c)      Memberikan oksigen
d)     Cek fungsi paru
e)      Cek janin
f)       Memberikan obat kortikosteroid

2.8              Pengaruh Terhadap Kehamilan
1.         Keguguran
2.         persalinan premature
3.         pertumbuhan janin terhambat

2.9              Hal-hal Untuk Mencegah Agar Tidak Terjadi Asma pada Saat Hamil
1.         Jangan merokok
2.         Kenali faktor pencetus
3.         Bila tetap mendapat serangan asma, segera berobat untuk menghindari terjadinya kekurangan oksigen pada janin
4.         Hanya minum obat-obatan yang di anjurkan dokter
5.         Hindari faktor resiko lain selama kehamilan
6.         Jangan memelihara kucing atau hewan berbulu lainnya
7.      Pilih tempat tinggal yang jauh dari faktor polusi, juga hindari lingkungan dalam rumah dari perabotan yang membuat alergi. Seperti bulu karpet, bulu kapuk, asap rokok, dan debu yang menempel di alat-alat rumah tangga
8.      Hindari stres dan ciptakan lingkungan psikologis yang tenang
9.      Sering-sering melakukan rileksasi dan mengatur nafas
10.  Lakukan olahraga atau senam asma, agar daya tahan tubuh makin kuat sehingga tahan terhhadap faktor pencetus










BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1        Pengkajian
Hari / Tanggal    : Selasa / 23 Desember 2014               Jam      : 08.40 WIB
Ruang                 : Poli KIA
Pengkaji             : Irma Afianti
3.1.1        Data Subyektif
1.         Identitas
Identitas klien
Nama                      : Ny. “ N ”
Umur                      : 22 tahun
Jenis kelamin          : Perempuan
Agama                    : Islam
Pendidikan             : SMP
Pekerjaan                : IRT
Alamat                    : Jrebeng Kidul RT: 007 RW: 001
Suku/Bangsa           : J/I
Identitas suami
Nama                      : Tn. “ T ”
Umur                      : 25 tahun
Jenis kelamin          : Laki-laki
Agama                    : Islam
Pendidikan             : SD
Pekerjaan                : Bangunan
Alamat                    : Jrebeng Kidul RT: 007 RW: 001
Suku/Bangsa           : J/I

2.         Keluhan
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya yang ketiga, usia kehamilan 4 bulan,  Ibu mengatakan sesak nafas sejak 3 hari yang lalu
3.         Riwayat Kesehatan
1)         Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu mengatakan bahwa mempunyai penyakit menurun yaitu asma sejak masih kecil, tapi tidak mempunyai kencing manis, darah tinggi, dan tidak mempunyai penyakit menular, seperti penyakit kuning, penyakit menular seksual, serta tidak mempunyai penyakit menahun seperti, jantung.
2)         Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan bahwa didalam keluarganya mempunyai penyakit menurun seperti, asma, tidak mempunyai kencing manis, darah tinggi, dan tidak mempunyai penyakit menular, seperti penyakit kuning, penyakit menular seksual, serta tidak mempunyai penyakit menahun seperti, jantung dan ibu mengatakan mempunyai riwayat keturunan kembar.
3)         Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan saat ini menderita penyakit sesak nafas, namun tidak menderita penyakit menular seperti hepatitis, HIV/ AIDS, dan ibu pada saat ini tidak pernah minum obat- obatan tertentu, minum jamu, ibu hanya minum obat yang diberikan oleh bidan.
4.         Riwayat Menstruasi
Menarche                : 12 tahun
Siklus                      : haid 1 bulan sekali ( 28- 30 hari)
Banyaknya              : 2- 3 kali ganti tela
Lamanya                 : 5- 7 hari
Dysmenorhea          : haid hari ke 1- 2
HPHT                      : 20 September 2014




5.         Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu


Hamil ke-
Kehamilan
Persalinan
Anak

Nifas
UK
Penyu-lit
Penol-ong
Temp-at
JP
Penol-ong
Kompli-kasi
JK
BB
(gr)
Hidup/
Mati
Abortus
1.
9 bulan
Asma
Bidan
RS
SC
Dokter
Asma
P
3500
Hidup
3,5 thn
-
Normal
2.
3 bulan









Abortus
Normal
3.
Hamil
ini











6.         Riwayat kehamilan sekarang
1)         Ibu mengatakanhamil anak ketiga
2)         Usia kehamilan 4 bulan
3)         ANC   : TM 1 : 2 kali
  TM 2 : 1 kali
  TM 3 : -
4)         Imunisasi TT   : TT2
7.         Riwayat KB
Ibu mengatakan sebelum hamil, ibu menggunakan KB suntik 3 bulanan
8.         Pola Fungsi Kesehatan
1)         Pola Persepsi Dan Pemeliharaan Kesehatan
Ibu mengatakan selalu periksa ke tenaga kesehatan terdekat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan selanjutnya.
2)         Pola Persepsi Diri
Ibu mengatakan senang atas kehamilannya yang ketiga
3)         Pola Seksualitas
Ibu mengatakan selama hamil tidak berani melakukan hubungan seksual dengan suami



4)         Pola Peran Dan Hubungan Interpersonal
Ibu mengatakan bahwa hubungan antar keluarga dan tetangga sangat baik.Klien mengatakan perannya dalam keluarga adalah sebagai istri dan ibu bagi anaknya.
5)         Pola Manajemen Koping – Stress
Ibu mengatakan setiap ada masalah, selalu bercerita dengan keluarga dan suaminya.
6)         Sistem Nilai dan Keyakinan.
Ibu mengatakan selalu melaksanakan sholat 5 waktu.
7)         Pola Kebiasaan Sehari- Hari
No
Kebutuhan
Sebelum Hamil
Saat Hamil
1.
Nutrisi


a.     Pola Makan







b.    Pola  Minum


·      Frekuensi makan
3 kali sehari
·      Komposisi: nasi, lauk, sayur
·      Porsi: dihabiskan



·      -  Minum air putih

·      Frekuensi
-  Air putih 8 gelas/ hari



·         Frekuensi makan
2 x sehari
·         Komposisi: nasi,lauk,sayur
·         Porsi : tidak dihabiskan


·      Air putih

·      Frekuensi
-  Air putih 8 gelas / hari



2.
Istirahat / tidur
·      Siang
Frekuensi : ± 1- 2 jam
Jam : 12.00- 14.00
·      Malam
Frekuensi : ± 7- 8 jam
Jam : 21.00-05.00
·      Siang
Frekuensi : ± 1jam
Jam : 12.00- 13.00

·      Malam
Frekuensi : ± 6- 7 jam
Jam : tidurnya sering terganggu
3.
Eliminasi
a.    BAK






b.    BAB

·      BAK normal 4– 5x / hari.
·      Warna : kuning jernih
·      Konsistensi : cair


·      Frekuensi :1x/ hari

·      Warna : kuning
·      Konsistensi : lunak

·      BAK : 5- 6 x/hari

·      Warna : kuning jernih
·      Konsistensi : cair


·      Frekuensi : 2hari sekali
·      Warna : kuning
·      Konsistensi :lunak

4.

Aktifitas


·      Aktifitas sehari- hari mengerjakan pekerjaan rumah tangga



·      Aktifitas sehari- hari mengerjakan pekerjaan rumah dibantu suami dan keluarga 

5.
Kebersihan
a.    Cara mandi



b.    Cara merawat gigi


c.    Cara merawat rambut



d.   Pakaian

·      Mandi di kamar mandi 2  kali sehari.

·           Gosok gigi dengan pasta gigi 2 kali sehari.



·      Keramas dengan shampoo 3 kali / minggu di kamar mandi.

·      Ganti pakaian tiap hari.
·      Mengganti CD 2 kali sehari.

·      Mandi di kamar mandi, 2- 3 kali sehari.
·           Gosok gigi dengan pasta gigi 2 kali sehari.



·      Keramas dengan shampoo 3 kali / minggu di kamar mandi.

·      Ganti pakaian tiap hari.
·      Mengganti CD 2 kali sehari.














9.         Riwayat Ketergantungan
Ibu dan anggota keluarganya tidak pernah ketergantungan pada obat- obatan, tidak minum jamu tradisional, kopi, dan minum yang mengandung alcohol, suami ibu merokok.
10.     Latar Belakang Sosial Budaya
Didalam lingkungan keluarga ibu yang bersuku “J” tidak terdapat kebiasaan- kebiasaan dan pantangan- pantangan bagi ibu hamil.

3.1.2        Data Objektif
1.         Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum                 : Baik
Kesadaran                           : compos mentis
Tanda – Tanda Vital           :
Tekanan darah : 110/ 70 mmHg
Nadi                            : 84 kali / menit
RR                               : 20 kali / menit
Suhu                            : 36,6 ᴼC
BB                                           : 75,5 Kg
TB                                           : 145 cm
LILA                           : 30 cm
HPL                            : 27 Juni 2015




2.         Pemeriksaan Fisik
a.          Kepala
Inspeksi   : kulit kepala bersih, tidak ada ketombe, tidak ada bekas
luka, rambut hitam, bergelombang, tidak rontok, panjang
sebahu
            Palpasi   : tidak ada benjolan abnormal dan tidak ada nyeri tekan

b.         Wajah
Inspeksi   : bentuk muka oval, tidak ada jerawat, tidak sianosis,
tidak pucat
Palpasi              :  tidak oedem
c.          Mata
Inspeksi        : simetris kanan dan kiri, sklera tidak ikterus
Palpasi              :  palpebra tidak oedema, konjungtiva tidak anemis

d.         Hidung
Inspeksi        : lubang hidung simetris kanan dan kiri, septum nasal tepat
beradadi tengah, tidak ada sekret, terkesan bersih, tidak ada
polip.
Palpasi              : tidak ada benjolan abnormal
e.          Telinga
Inspeksi        : simetris kanan dan kiri, tidak ada serumen, auricula    
terbentuksempurna, tidak mengalami gangguan
pendengaran.
f.          Mulut
         Inspeksi    : mukosa bibir lembab, simetris atas dan bawah, tidak
stomatitis, tidak ada labio skisis, lidah terkesan bersih,
terdapat gigi carries
g.         Leher
Inspeksi        : leher terkesan bersih, tidak ada lesi.
Palpasi          : tidak ada hipertiroid, tidak ada bendungan vena jugularis,
teraba nadi karotis.


h.         Dada              
          Inspeksi           : bentuk dada datar, tidak ada retraksi dinding dada
berlebih
          Palpasi             : tidak ada nyeri tekan.
Auskultasi    :wheezing +
          Pernafasan       :  20 x / menit
i.           Payudara
          Inspeksi   : simetris kanan dan kiri, puting susu menonjol kanan
kiri, terdapat hiperpigmentasi areola mammae
          Palpasi     : tidak ada benjolan abnormal, tidak terdapat nyeri tekan
j.           Abdomen
Inspeksi :  terkesan bersih, terdapat luka bekas operasi SC, tidak ada
strie gravidarum.
Palpasi          :    LeopoldI     : TFU: 3 jari atas symphisis, ballottement  
                                                          +
                                  Leopold II       : tidak dilakukan
                                  Leopold III     : tidak dilakukan
                                  Leopold IV     : tidak dilakukan
                                  Mc. Donals      : TFU: 5 cm
Perkusi          : tidak kembung
Auskultasi:  DJJ: belum terdengar
k.         Genetalia
Inspeksi         : Tidak dikaji
Palpasi                       : Tidak dikaji
l.           Anus
Inspeksi      : Tidak dikaji
Palpasi                       : Tidak dikaji
m.       Ekstremitas atas
Inspeksi   : simetris kanan dan kiri, jari lengkap, tidak ada varises,
pergerakan normal, kulit lembab.
Palpasi     : tidak ada oedema kanan dan kiri.
n.         Ekstremitas bawah
         Inspeksi    : simetris kanan dan kiri, jari lengkap, tidak ada varises,
pergerakan normal, kulit lembab.
          Palpasi     : tidak ada oedema kanan dan kiri
          Perkusi    : reflek patela +/+

3.    Pemeriksaan Panggul Luar
a)      Distansia spinarum    : tidak dilakukan
b)      Distansia cristarum   : tidak dilakukan
c)      Konjugata eksterna   : tidak dilakukan
d)     Lingkar panggul        : tidak dilakukan
4.    Pemeriksaan Penunjang
Tanggal                   : 23 Desember 2014
Pemeriksa               : Sri Yuliastuti
Golongan darah      : B+
Hb                           : 11,6 gr%
B24                         : - (negatif)

3.2        Intepretasi Data Dasar
3.2.1         Kehamilan Ini
Dx                        : G3P1001Ab100 UK 12- 14 minggu ballottement (+) keadaan ibu  
dan janin baik dengan Asma
Ds                                 : -  ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya yang 
                  ketiga
-       Ibu mengatakan usia kehamilan 4 bulan
-       HPHT : 20 September 2014
Do                   : - Kesadaran               : compos mentis
                              - Keadaan Umum       : baik
                               - TTV                        : Tekanan darah           : 110/ 70 mmHg
                                                        Nadi                         : 84 x/ menit
                                                       Suhu                          : 36,6 ᴼC
                                                      RR                              : 20 x/ menit
-          Abdomen : terkesan bersih, terdapat luka bekas operasi
SC, tidak ada strie gravidarum.
                       -    Palpasi      : Leopold I     : TFU: 3 jari atas symphisis,
ballottement    +
                                                Leopold II     : tidak dilakukan

                                                Leopold III   : tidak dilakukan
                                                Leopold IV   : tidak dilakukan
                                                Mc. Donals    : TFU: 5 cm
                     - Perkusi           : tidak kembung
                     - Auskultasi    :  DJJ: belum terdengar
                     - HPL               :  27 Juni 2015
3.2.2         Masalah : asma (sesak nafas)
            Dx                      :  G3P1001Ab100UK 12- 14 minggu ballottement (+) keadaan ibu  
dan janin baikdengan Asma
Ds            : - Ibu mengatakan sesak nafas sejak 3 hari yang lalu
-       Ibu mengatakan bahwa mempunyai penyakit menurun yaitu asma sejak masih kecil
-       Ibu mengatakan suami ibu perokok
-       Riwayat persalinan pertama ibu dengan operasi SC
Do                   : - Kesadaran               : compos mentis
                              - Keadaan Umum       : baik
                               - TTV                        : Tekanan darah           : 110/ 70 mmHg
                                                        Nadi                         : 84 x/ menit
                                                       Suhu                          : 36,6 ᴼC
                                                      RR                              : 20 x/ menit
-          Dada        :  wheezing +

3.3        Identifikasi diagnosa dan masalah potensial
Potensial terjadi Hipoksia pada janin

3.4        Identifikasi kebutuhan segera
1.         Melakukan pemantauan kehamilan
2.         Membantu memperlancar pernafasan ibu dengan tindakan mengatur posisi ibu, membersihkan jalan nafas, berikan oksigen/inhalasi
3.         Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi dan bila terdapat komplikasi

3.5        Intervensi
Tanggal            : 23-12-2014                                                Jam : 08.50 WIB
Dx       : G3P1001Ab100 UK 12- 14 minggu ballottement (+) keadaan ibu  
dan janin baik dengan Asma
1.      Beritahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan
R/ Ibu mengetahui tentang keadaannya
2.      Anjurkan ibu tidur dengan posisi fowler
R/ memperlancar jalan nafas ibu
3.      Anjurkan ibu untuk istirahat cukup dan mengurangi aktifitasnya yang berlebihan
R/ Mengurangi tingkat kelelahan ibu yang mempengaruhi keadaan ibu
4.      Beritahu ibu untuk menghindari faktor pencetus asma
R/mengurangi penyebab kambuhnya asma yang akan memperburuk keadaan ibu
5.      Berikan ibu dukungan emosional
R/ mengurangi factor stress yang bisa mempengaruhi keadaan ibu
6.      Beritahu ibu dan keluarga mengenai tanda bahaya kehamilan dan penyakit asma
R/ ibu dan keluarga dapat mengenali jika terdapat tanda bahaya yang terjadi
7.      Anjurkan ibu untuk makan- makanan yang bergizi
R/ memenuhi asupan nutrisi ibu dan janin, memenuhi kebutuhan zat besi dalam tubuh
8.      Anjurkan pada ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi atau bila ada keluhan
R/ untuk mengobservasi keadaan ibu
9.      Berikan terapi pada ibu
R/ mengurangi keluhan
10.  Dokumentasi
R/ melakukan rekam medic

3.6        Implementasi
Tanggal : 23-12-2014                                                                  Jam: 08. 53 WIB
Dx        : G3P1001Ab100 UK 12- 14 minggu ballottement (+) keadaan ibu  
dan janin baik dengan Asma
1.      Memberitahuibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
.    Ibu dalam kondisi yang kurang baik,
TTV     : Tekanan darah           : 110/ 70 mmHg
      Nadi                           : 84 x / menit
     Suhu                            : 36,6 ᴼC
     RR                               : 20 x / menit
2.      Menganjurkan ibu tidur dengan posisi fowler yaitu setengah duduk  agar membantu memperlancar jalan nafas ibu,dan mengurangi terjadinya sesak saat ibu bernafas.
3.      Menganjurkan ibu untuk istirahatcukup dan mengurangi aktifitasnya yang berlebihan
a.       Menjelaskan kepada ibu tentang pentingnya istirahat, tidur siang minimal 1 jam dan tidur malam minimal 8-9 jam
b.     Menganjurkan ibu untuk tidak bekerja terlalu berat dan selalu menjaga ketenangan pikiran, misalnya yoga
4.      Memberitahukan ibu menghindari faktor pencetus asma yaitu dengan menghindari asap rokop, asap kendaraan, dan debu
5.      Memberikan ibu dukungan emosional, baik dari suami dan keluarga, agar ibu tidak stres dan tidak terlalu banyak pikiran sehingga dapat membantu meredakan gejala asma.
6.      Memberitahu ibu tanda bahaya kehamilan, seperti pusing kepala hebat, mata berkunang-kunang, nyeri perut yang hebat, gerakan janin berkurang atau janin tidak bergerak, dan bahaya berlanjut penyakit asma seperti sesak nafas berlebihan atau tidak bisa bernafas, batuk berlebihan, jika ibu mengalami salah satu atau lebih dari tanda bahaya tersebut segera memeriksakan ketempat pelayanan kesehatan terdekat untuk segera mendapat pertolongan.
7.      menganjurkan ibu untuk makan- makanan yang bergizi seperti sayuran hijau, ikan laut, hati sapi, dan buah- buahan, ibu bersedia
8.      menganjurkan pada ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi atau bila ada keluhan, ibu bersedia 
9.      Memberikan ibu terapi dan cara meminumnya yaitu tablet fe 1x1 diminum pada malam hari menjelang tidur dengan menggunakan air putih atau air jeruk agar dapat meningkatkan keefektifitasan penyerapan obat dalam tubuh, dan jangan menggunakan air teh, atau kopi karena mengandung kafein yang dapat menghambat penyerapan obat, Salbutamol tablet 2 x 1 diminum setelah makan.
10.  Mendokumentasikan pada rekam medic dan buku KIA ibu

3.7        Evaluasi
Tanggal : 23-12-2014                                                                  Jam: 09. 00 WIB
Dx         : G3P1001Ab100 UK 12- 14 minggu ballottement (+) keadaan ibu  
dan janin baikdengan Asma

S                      :
ü  Ibu mengatakan sesak nafas sejak 3 hari yang lalu
ü  Ibu mengatakan bahwa mempunyai penyakit menurun yaitu asma sejak masih kecil
ü  HPHT       : 20 September 2014
ü  Ibu mengatakan suami ibu perokok
ü  Riwayat persalinan pertama ibu dengan operasi SC

O         : Kesadaran                 : compos mentis
      - Keadaan Umum       : baik
      - TTV             : Tekanan darah           : 110/ 70 mmHg
                             Nadi                            : 84 x/ menit
                 Suhu                            : 36,6 ᴼC
                             RR                               : 20 x/ menit
-    Dada           :  wheezing +

-    Abdomen : terkesan bersih, terdapat luka bekas operasi
SC, tidak ada strie gravidarum.
                     Leopold I         : TFU: 3 jari atas symphisis,
ballottement    +
                     Leopold II       : tidak dilakukan
                     Leopold III      : tidak dilakukan
                     Leopold IV      : tidak dilakukan
                     Mc. Donals      : TFU: 5 cm
                                                - Perkusi          : tidak kembung
                     - Auskultasi    :  DJJ: belum terdengar

-    HPL           : 27 Juni 2015
A         : G3P1001Ab100 UK 12- 14 minggu ballottement (+) keadaan ibu  
dan janin baik dengan Asma
P        :
1.            Lanjutkan intervensi
2.            Anjurkan ibu untuk tidur dengan posisi fowler
3.            Anjurkan ibu untuk istirahat cukup dan mengurangi aktifitasnya
4.            Beritahu ibu untuk menghindari factor pencetus asma, seperti asap rokok, debu, menjauh dari orang yang sakit flu, menghindari makanan yang mengandung bahan pengawet dan pemanis buatan, jangan minum es
5.            Berikan ibu dukungan emosional
6.            Beritahu ibu dan keluarga tanda bahaya kehamilan
7.            Anjurkan ibu untuk makan makanan bergizi
8.            Anjurkan ibu untuk ANC rutin
9.            Berikan terapi pada ibu
10.        Dokumentasi pada rekam medik
11.        Kolaborasi dengan dokter bila terjadi komplikasi

BAB IV
PEMBAHASAN

Asma adalah kondisi dimana otot-otot bronchi (saluran udara pada paru) mengalami kontraksi penyempitan sehingga menyulitkan pernapasan.asma merupakan salah satu penyakit menurun, dan hanya dapat dicegah dengan cara menghindari faktor pencetus asma agar asma tidak kambuh. Macam- macam faktor pencetus asma misalnya asap rokok, polusi udara, debu rumah, debu jalanan, bulu hewan, cuaca dan alergi. 
Setelah melihat hasil penelitian yang dilakukan, didapat bahwa riwayat penyakit  keluarga termasuk penyebab asma pada Ny. N.Didalamlaporan dijelaskan bahwa riwayat asma adalah suatu penyakit yang diderita oleh keluarga Ny. N.  Ny. N telah menderita asma sejak kecil. Setelah melihat pada data subjektif, pada riwayat ketergantungan ibu mengatakan bahwa suaminya adalah seorang perokok, padahal asap rokok adalah salah satu factor pencetus kambuhnya asma sehingga ibu harus menghindari asap rokok.
Penatalaksanaan yang dilakukan pada kasus ini adalah dengan menganjurkan pada ibu untuk tidur dengan posisi semi fowler, menghindari factor pencetus asma seperti asap rokok, debu, menjauh dari orang yang sedang sakit flu, tidak makan makanan yang mengandung bahan pengawet dan pemanis buatan, dan hindari minum es, menganjurkan ibu untuk ANC rutin agar dapat mengobservasi keadaan ibu, dan melakukan kolaborasi dengan dokter bila terjadi komplikasi.
Setelah melihat dari teori dan mengamati dalam praktek, tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan prakteknya.Justru terdapat kesesuaian antara teori dengan keadaan sebenarnya.






BAB V
PENUTUP

5.1        Kesimpulan
Asma merupakan salah satu penyakit saluran nafas yang sering dijumpai dalam kehamilan dan persalinan. Pengaruh kehamilan terhadap timbulnya asma tidak sama pada penderita, bahkan pada seorang penderita asma, serangannya tak sama pada kehamilan pertama dan berikutnya. Biasanya serangan akan timbul mulai UK 24-36 minggu dan pada akhir kehamilan jarang terjadi serangan.Pengaruh asma pada ibu dan janin sangat tergantung dari sering beratnya serangan, karena ibu dan janin akan kekurangan oksigen atau hipoksia. Keadaan hipoksia bila tidak segera diatasi tentu akan berpengaruh pada janin dan sering terjadi keguguran, partus prematur, dan gangguan pertumbuhan janin
Faktor pencetus timbulnya asma antaralain zat-zat alergi, infeksi saluran pernafasan, pengaruh udara dan faktor psikis. Penderita selama kehamilan perlu mendapat pengawasan yang baik, biasanya penderita mengeluh nafas pendek, berbunyi, sesak, dan batuk-batuk.Diagnosis dapat ditegakkan seperti asma diluar kehamilan.

5.2        Saran
5.2.1           Penyusun
Tentu dalam laporan ini terdapat kekurangan dan kesalahan baik dari kualitas maupun kuantitas, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak dan semoga laporan ini dapat memberi  manfaat bagi para pembaca.
5.2.2           Institusi
Peran institusi dalam pembuatan laporan ini juga sangat berperan penting. Dimana bimbingan yang telah diberikan membuat penyusun mengerti tentang bagaimana carapenyusunan asuhan kebidanan dengan benar. Saran untuk institusi adalah untuk lebih baik dalam membimbing anak didiknya agar menjadi lebih baik lagi.
5.2.3           Lahan Praktek
Selain peran institusi, peran lahan praktik dalam penyelesaian laporan ini juga sangat penting.Dimana bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penyusun membuat penyusun mempunyai banyak pengetahuan baru.
5.2.4           Klien
Peran terpenting dalam terselesainya laporan ini tentunya adalah klien. Tanpa adanya klien tentu laporan ini tidak akan menjadi sebuah laporan. Saran untuk klien yang ingin penyusun  sampaikan hanyalah sebatas agar klien dapat lebih kooperatif dengan penyusun, agar hubungan antara klien dengan penyusun dapat terjalin lebih baik lagi, sehingga penyusun dapat memberikan asuhan kebidanan secara maksimal.



Share:

0 komentar:

Post a Comment

STRATEGI CUAN DARI YOUTUBE

STRATEGI CUAN DARI YOUTUBE
Pasti Cuan dijamin ampuh

CHATING DISINI YUK?

Header Ads Widget