BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam masa kanak-kanak ovarium boleh dikatakan masih dalam keadaan istirahat, belum menunaikan faalnya dengan baik. Baru jika terjadi pubertas (akil balig), maka terjadilah perubahan-perubahan dalam ovarium yang mengakibatkan pula perubahan-perubahan besar pada seluruh badan wanita tersebut. Pubertas tercapai pada umur 12-16 tahun dan dipengaruhi oleh keturunan, bangsa, iklim, dan lingkungan.
Kejadian yang terpenting dalam pubertas ialah timbulnya haid yang pertama kali (menarche). Walaupun begitu menarche merupakan gejala pubertas yang lambat. Paling awal terjadi pertumbuhan payudara (thelarche), kemudian tumbuh rambut kemaluan (pubarche), disusul dengan tumbuhnya rambut di ketiak. Setelah tu barulah terjadi menarche, dan sesudah itu haid datang secara siklik.
Haid (menstruasi) adalah perdarahan yang siklik dari uterus sebagai tanda bahwa alat kandungan menunaikan faalnya. Secara fisiologis menstruasi adalah proses hormonal dalam tubuh wanita sebagai hasil dari pelepasan ovum. Pelepasan itu terjadi ketika ovum yang ada di ovarium tidak dibuahi.
Amenore adalah absennya perdarahan menstruasi. Amenore normal terjadi pada wanita prepubertal, kehamilan, dan postmenopause. Pada wanita usia reproduktif, yang harus diperhatikan pertama kali dalam mendiagnosa etiologi dari amenore adalah kehamilan. Apabila tidak ada kehamilan, barulah kita harus mencari alternatif lain untuk mencari etiologi dari amenore itu sendiri.
Kontrasepsi suntikan progestin tersedia dalam 2 jenis suntikan yaitu: Depo medroksiprogesteron asetat (DMPA), mengandung 150 mg DMPA, yang di berikan setiap 3 bulan dengan di suntikan IM (di daerah bokong), Depo noretisteron eneantat yang mengandung 200 mg noretindron enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara di suntik IM. Cara kerjanya mencegah ovulasi, mengentalkan lendir servik sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi, menghambat transportasi gamet oleh tuba. Karena menekan ovulasi, maka efek samping dari suntik KB 3 bulan salah satunya adalah menyebabkan gangguan siklus menstruasi. Menstruasi bisa lama dan banyak, spotting, dan tidak haid atau amenorhea.
Rumusan Masalah
Bagaimana mahasiswa melakukan asuhan kebidanan pada akseptor lama KB suntik 3 bulan dengan efek samping Amenorhea?
Bagaimana mahasiswa melaksanakan perencanaan yang telah dirumuskan pada akseptor lama KB suntik 3 bulan?
Bagaimana mahasiswa dapat mengevaluasi asuhan yang telah diberikan pada akseptor lama KB suntik 3 bulan?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat membuat asuhan kebidanan pada akseptor lama KB suntik 3 bulan dengan efek samping Amenorhea.
1.3.2 Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mampu melaksanakan askeb pada akseptor KB suntik 3 Bulan.
Agar mahasiswa mampu melaksanakan perencanaan yang telah dirumuskan pada akseptor lama KB suntik 3 bulan.
Agar mahasiswa dapat mengevaluasi asuhan yang telah diberikan pada akseptor lama KB suntik 3 bulan.
1.4 Manfaat
1.4.1 Penyusun
Penyusun dapat lebih memahami tentang cara-cara membuat asuhan pada akseptor KB 3 bulan dengan Amenorhea.
Penyusun dapat lebih memahami tentang bagaimana cara penulisan asuhan kebidanan dengan benar.
1.4.2 Institusi
Dapat mengukur tingkat kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi dan praktek di lapangan.
1.4.3 Lahan Praktek
Ikut berpastisipasi dalam dunia pendidikan untuk menciptakan tenaga kesehatan yang profesional dan kompeten.
1.4.4 Klien
Memperoleh pengetahuan tentang kesehatannya melalui KIE yang dilakukan oleh para mahasiswa.
Merasa terbantu dengan tindakan yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam merawat klien.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Kontrasepsi
2.1.1 Pengertian
Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma.
(BKKBN, 1996: 18)
Kontrasepsi suntik adalah suatu obat yang digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan cara penyuntikan hormone.
(Depkes RI, 1995: 35)
Syarat- Syarat Kontrasepsi
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu metode kontrasepsi yang baik adalah:
Aman dan tidak berbahaya.
Dapat diandalkan.
Sederhana, sedapat-dapatnya tidak usah dikerjakan oleh seorang dokter.
Murah.
Dapat diterima oleh orang banyak.
Pemakaian jangka lama (continuation rate tinggi).
Jenis Kontrasepsi Suntik
Depo provera
Depo progestin
Depo geston
Noristerat
Cyclofem
Cara Kerja
Cara kerja Kontrasepsi suntikan diberikan setiap 8 minggu – 12 minggu yang mencegah kehamilan melalui proses sebagai berikut:
Mencegah pematangan dan lepasnya sel telur dari indung telur wanita.
Mengentalkan lendir mulut rahim, sehingga spermatozoa (sel mani) tidak dapat masuk ke dalam rahim.
Cara Penggunaan
Depo Provera, Depo progestin dan depo geston
Disuntikkan intramuskuler tiap 12 minggu dengan kelonggaran batas waktu suntik bisa diberikan kurang 1 minggu atau lebih 1 minggu dari patokan 12 minggu.
Noristerat
bagi yang pertama kali memakai cara suntikan KB Noristerat, disuntikkan intramuskuler tiap 8 minggu untuk 4x suntikan pertama dengan kelonggaran waktu bisa diberikan kurang dari 1 minggu dari patokan 8 minggu untuk suntikan ke-5 dan selanjutnya disuntikkan tiap 12 minggu dengan kelonggaran batas waktu suntikan bisa diberikan kurang dari 1 minggu dari patokan 12 minggu.
Cyclofem
disuntikkan setiap 4 minggu, intramuskuler, hampir sebagian besar kasus mendapat haid bulanan seperti biasa.
Keuntungan Dan Kerugian Kontrasepsi
Keuntungan
Praktis, efektif dan aman.
Tidak mempengaruhi ASI, cocok digunakan untuk ibu menyusui.
Dapat menurunkan kemungkinan anemia.
Kerugian
Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.
Kadang-kadang dapat menyebabkan kenaikan BB.
Dapat menyebabkan tidak teraturnya siklus haid.
Efek Samping
Gangguan haid ini yang paling sering terjadi dan yang paling mengganggu. Efek pada pola haid tergantung pada lama pemakaian, perdarahan intermenstrual dan perdarahan bercak berkurang dengan jalannya waktu. Sedangkan kejadian amenorrhoe bertambah besar. Insiden yang tinggi dari amenorrhoe di duga berhubungan dengan atrofi endometrium. Sedangkan sebab-sebab dari perdarahan ireguler masih belum jelas.
Berat badan yang bertambah. Umumnya pertambahan berat badan antara < 1 kg sampai 5 kg dalam tahun pertama. Hipotesa para ahli DMPA merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus, yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari pada biasanya.
Sakit kepala Insiden sakit kepala terjadi pada < 1 – 17% akseptor.
Pada system kardiovaskuler Perubahan dalam metabolisme lemak, terutama penurunan HDL, kolesterol dicurigai dapat menambah besar resiko kardiovaskuler, HDL kolesterol yang rendah menyebabkan timbulnya aterodosis.
Penatalaksanaan
Memberikan pelayanan konseling Memberikan penjelasan pada calon akseptor suntik bahwa pada pemakaian suntikan dapat menyebabkan gejala-gejala akibat pengaruh hormon suntik.
Bila akseptor ingin haid dapat dilaksanakan pemberian pil KB hari 1 sampai 11 masing-masing 3 tablet, selanjutnya hari ke -4 1 x 1 selama 4-5 hari.
Bila terjadi perdarahan dapat pula diberikan preparat estrogen, misalnya cynosal 2 x 1 sehari sampai perdarahan berhenti.
Perubahan berat badan.
Menjelaskan pada akseptor suntik bahwa kenaikan berat badan adalah satu efek samping dari pemakaian KB suntik, akan tetapi tidak selalu kenaikan berat badan tersebut diakibatkan dari pemakaian suntik KB. Bila akseptor merasa berat badan bertambah setelah memakai KB suntik 3 bulan akseptor dapat dianjurkan diet rendah kalori disertai olahraga seperti senam atau diet tinggi kalori, bila tidak berhasil dianjurkan untuk mengganti cara kontrasepsi non hormonal.
Pusing dan sakit kepala Menjelaskan pada akseptor bahwa kemungkinan itu ada tapi jarang, apabila akseptor pusing atau sakit kepala dapat diobati dengan pemberian acetamol 500 mg 3 x 1 tablet/hari atau pracetamol 500 mg 3 x 1.
BAB IV
PEMBAHASAN
Melalui proses asuhan kebidanan pada Ny.”L” umur 28 Tahun P2002Ab000 akseptor lama KB Suntik Jenis Depoprogestin dengan Amenorhea, penulis akan membahas antara teori dengan kasus yang ada. Dalam pembahasan dimulai dari pengkajian, analisa diagnosa masalah, diagnosa potensial, tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Pengkajian Pada pengkajian didapatkan alasan ibu melakukan kunjungan, yaitu karena sudah waktunya suntik KB 3 bulanan dan ibu mengatakan tidak haid, pada pemeriksaan saat itu didapatkan bahwa keadaan umum baik, kesadaran : composmentis, berat badan : 51 kg, tinggi badan : 158 cm, tekanan darah : 120/ 80 mmHg, nadi : 78x/ menit, pernafasan : 18x/ menit. Analisa Diagnosa atau Masalah Pada analisa dengan ditemukan satu diagnosa yaitu P20002 dengan injeksi KB suntik depo progestin dengan Amenorhea.
Diagnosa atau Masalah Potensial tidak ada. Identifikasi Tindakan Segera tidak ada tindakan. Intervensi Rencana asuhan kebidanan disusun sesuai dengan teori, karena baik fasilitas maupun sarana yang ada akan mendukung dalam pembuatan rencana sesuai dengan diagnosa. Implementasi, Implementasi merupakan realisasi dari rencana tindakan yang ditetapkan. Adapun pelaksanaannya yaitu menjelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan, yaitu:
Memberitahukan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada ibu bahwa keadaan ibu sehat dan tetap boleh menggunakan KB suntik Depoprogestin.
Menjelaskan pada ibu tentang keluhan tidak haid, penyebabnya kemungkinan besar karena kurang adekuatnya efek estrogen terhadap endometrium. Bila ibu tidak dapat menerima kelainan haid tersebut, suntikan jangan dilanjutkan, anjurkan ibu untuk menggunakan metode KB yang lain.
Menjelaskan pada ibu bahwa Amenorhea merupakan efek samping dari KB suntik 3 bulan.
Memberikan konseling pada ibu tentang macam-macam alat kontrasepsi yang tidak mengganggu siklus haid
Menanyakan kembali pada ibu apakah ibu tetap akan melanjutkan KB suntik Depoprogestin atau mau menggunakan kontrasepsi lain.
Melakukan penyuntikan kontrasepsi suntik depo progestin secara IM dengan tehnik aseptik di pantat.
Memberitahu ibu untuk suntik ulang 3 bulan lagi yaitu pada tanggal suntik kembali atau sewaktu- waktu bila ada keluhan.
Evaluasi, Evaluasi dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan dapat diterapkan dalam pelaksanaan tindakan kebidanan. Adapun evaluasi dari asuhan kebidanan yang telah diberikan, yaitu melanjutkan intervensi dan melakukan kolaborasi dengan dr. Sp. OG untuk terapi selanjutnya.
BAB V
PENUTUP
5. 1 Kesimpulan
Efek samping dari KB suntik 3 bulan yaitu adanya gangguan haid, sakit kepala, mual, nyeri pada payudara, perdarahan bercak (spooting), perubahan berat badan, amenore.
Bila terjadi amenore tidak perlu dilakukan tindakan apapun, cukup konseling saja, tetapi apabila klien tidak bisa menerima hal itu , anjurkan klien untuk menggunakan alat metode kontrasepsi yang lain.
5. 2 Saran
Dalam laporan asuhan kebidanan ini. Baik dari segi tindakan maupun tulisannya masih ada kesalahan dan kekurangan. oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk menilai dan mengoreksi laporan asuhan kebidanan. Agar dalam pembuatan selanjutnya dapat Lebih baik.
0 komentar:
Post a Comment