Kumpulan Lengkap Artikel Asuhan Kebidanan Terbaru 2023

ASKEB - MENOMETRORAGIA | Artikel Kebidanan terbaru 2022

 ASKEB - MENOMETRORAGIA 


BAB I

PENDAHULUAN



1.1    Latar Belakang 

Menomethoraghia adalah perdarahan uterus abnormal yang terjadi baik di dalam maupun di luar siklus haid yang disebabkan oleh gangguan fungsional mekanisme kerja hormon-hormon tanpa adanya kelainan organik alat reproduksi. 

Menomethoraghia disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron akibat endokrin, misalnya gangguan pada sistem hipotalamus, hipofisis ovarium dan endometrium, selain itu juga akibat gangguan non endokrin misalnya gangguan psikogenik, nutrisi yang kurang dan penyakit sistemik. 

1.2    Tujuan 

1.2.1        Tujuan Umum 

Setelah membuat asuhan kebidanan, diharapkan mahasiswa dapat mengerti serta mampu membuat asuhan kebidanan dengan Menomethoraghia.

1.2.2        Tujuan Khusus

Adapun tujuan yang dapat kita ambil dari penyusunan asuhan kebidanan ini adalah agar mahasiswa mampu : 

a.       Melakukan pengkajian data subyektif atau obyektif dengan Menomethoraghia. 

b.      Mengidentifikasi diagnosa dan masalah

c.       Mengidentifikasi masalah potensial 

d.      Mengidentifikasi kebutuhan yang harus dipenuhi

e.       Membuat rencana tindakan 

f.       Melaksanakan tindakan 

g.      Melaksanakan evaluasi dan hasil tindakan 

1.3    Manfaat 

Bagi Mahasiswa 

Mahasiswa dapat mengetahui konsep Menomethoraghia.

Bagi Institusi 

Institusi dapat mengetahui sejauh mana mahasiswa akademi kebidanan STIKES DIAN HUSADA mampu membuat asuhan kebidanan  dengan Menomethoraghia.

Bagi Lahan Praktek Rumah sakit dapat meningkatkan asuhan pelayanan yang komprehensif pada ibu dengan Menomethoraghia. 

BAB II

TINJAUAN TEORI



2.1    Definisi 

Menorhagia adalah pengeluaran darah yang terlalu banyak biasanya disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi, jadi pada siklus yang teratur. 

Metrorhagi adalah perdarahan yang tidak teratur dan yang tidak ada hubungan dengan haid. 

Menometrorhagia  perdarahan uterus yang sesuai waktu tetapi dengan jumlah yang sedikit (Manuaba, 1998 : 507)

Menometrorhagia adalah perdarahan uterus abnormal (jumlah, frekuensi, atau lamanya), yang terjadi baik di dalam maupun di luar siklus haid yang semata-mata disebabkan oleh gangguan fungsional mekanisme kerja poros hipotalamus – hipofisis – ovarium, endometrium, tanpa adanya kelainan organik alat reproduksi.

Menometrorhagia adalah perdarahan uterus berlebihan yang terjadi pada dan diantara periode menstruasi. 

(Darlan, 1998 : 662)


2.2    Etiologi 

Biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron akibat dari : 

a. Endokrin : gangguan pada sistem hipotalamus, hipofisis, ovarium, dan endometrium. 

b.Non Endokrin : psikogenik, neurogenik, nutrisi yang kurang dan penyakit sistemik. 


2.3    Diagnosis 

Singkirkan terlebih dahulu kelainan organik. 

Anamnesis, perlu diketahui : 

-          Usia Menarche 

-          Siklus haid 

-          Jumlah perdarahan 

-          Lama menstruasi 

-          Sifat perdarahan 

-          Latar belakang keluarga 

-          Status emosi 

Pemeriksaan fisik 

-          Umum 

Adanya tanda-tanda penyakit metabolik, endokrin, gangguan hemolisis, penyakit menahun dll. 

-          Ginekologi 

Pada wanita usia pubertas, tidak diperlukan hapusan namun pada wanita usia premenopause perlu dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya keganasan. 

-          Penunjang 

Kelainan organik yang kecil pada genetalia interna sering kali sulit dinilai apalagi pada wanita Virgin, sehingga dianjurkan pemeriksaan biopsi endometrium, lab darah dan fungsi hemostatis, USG, radic imun assay. Dll. 

Diagnosis anovulasi 

-          Suhu basal badan 

-          Biopsi endometrium 

-          Sitologi 

-          Hiperfungsi adrenal 

-          Hipotiroid 

-          FSH dan LH 

-          Progesteron 

-          Hipo fungsi pankreas 


2.4    Pengobatan 

Tujuan 

a.       Menghentikan perdarahan 

b.      Memulihkan pola haid ovulatoar 

c.       Mencegah akibat jangka panjang dari keadaan anovulasi

Prinsip 

a.       Singkirkan dulu kelainan organik 

b.      Bila terjadi perdarahan banyak atau KU jelek atau Anemis, segera hentikan perdarahan dengan injeksi estrogen atau progesteron kemudian transfusi. 

c.       Perdarahan yang tidak mengganggu KU, terapi cukup dengan estrogen atau progesteron oral saja 

d.      Terapi lain : antifibrinolitik atau anti prostaglandin 

e.       Setelah perdarahan berhenti atau gangguan haid teratasi selanjutnya atur siklus haid selama 3 bulan berturut – turut 

f.       Setelah 3 bulan pengaturan siklus haid, keadaan kembali lagi seperti semula, cari penyebab lain (analisa hormon)

  Pengobatan pada siklus anovulatorik 

         Tujuan 

Menghentikan perdarahan dan mengembalikan siklus haid sampai terjadi ovulasi atau sampai hormon-hormon untuk memicu ovulasi terpenuhi. 

Obat yang diberikan : 

  Estrogen dosis tinggi 

Estradiol diprolionas 2,5 mg 

Estradiol benzoas 1,5 mg 

  Pil kombinasi 2 x 1 tablet selama 3 hari 

1 x 1 tablet selama 21 hari 

  Progesteron 

MPA 10 – 20 mg / hari selama 7 – 10 hari 

Linestrenol 5 mg 

  Pengobatan pada Menometroraghia berat 

Beri estrogen konjugasi dosis tinggi untuk merangsang terbentuknya lapisan mukopolisakarida pada dinding kapiler dan arteriola sehingga luka pada pembuluh darah tertutup. 

Dosis : 

25 mg IV / 3-4 jam. Maksimal 4 kali suntikan 

Bila KL estrogen, beri progesteron 100 mg untuk merangsang kontraksi sitmik pada vasomotor dan menjaga ketahanan endometrium. 

  Pengobatan operatif 

Terapi ini bertujuan menghentikan perdarahan, dengan angka keberhasilan 40 % - 60 %. 

  Pengobatan lain 

Yaitu dengan pemberian anti fibrinolitik. 

Aktivitas fibrinolitik di uterus tinggi karena akibat enzimatik plasmin atau plasminogen yang menyebabkan degradasi fibrin, fibrinogen, faktor V dan VIII. Proses seperti urakinase, tripsin, dan streptokinase. Dapat dihambat oleh asam amino keproat dan AS traneksamat dosis 4 gr / hari (4 kali pemberian). 

DAFTAR PUSTAKA



Sastrawinata, Sulaiman. 1981. Ginekologi. Universitas Padjajaran. Bandung 

Manuaba, Ida Bagus Gde. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin. Obstetri Ginekologi K13. Jakarta : EGC : 2001

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekat Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius

Prawiroharjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 

ASUHAN KEBIDANAN PADA Nn’’K’’USIA 21 TAHUN DENGAN DIAGNOSA MEDIS MENOMETRORAGIA DIRUANG VK RS ANWAR MEDIKA BALONGBENDO-SIDOARJO


















OLEH :

________________

__________







STIKES ______________

PRODI DIII KEBIDANAN

MOJOKERTO

2010


I.       Pengkajian 

Tanggal : 16-06-2010

Jam : 14.00 WIB 

Tanggal MRS : 16-06-2010 Jam : 12.35WIB 

No. Reg : 156258

Data Subyektif

Biodata 

Nama : Nn’’K’’

Umur : 21Tahun

Agama :Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta

Suku /bangsa :Jawa/Indonesia

Alamat : Kemangsen 04/02 Balongbendo krian

Keluhan Utama 

Pasien mengatakan keluar darah haid dalam jumlah banyak

Riwayat Penyakit Sekarang 

Pasien mengatakan sejak setahun terakhiar siklus menstruasi tidak teratur,siklus menstruasi berlangsung 2-3 minggu.kemudian sejak tanggal 10-10-2010 pasien mengeluarkan darah haid berlebihan,pasien ke dokter umum da diberi opbat oleh dokter,pasien meminum obat yang diberikan dokter sampai habis,pasien kembali lagi mengalami haid berlebih,kemudian pasien periksa ke rumah sakit anwar medika,dan dianjurkan untuk rawat inap pda pukul 12.35

Riwayat Kesehatan Yang Lalu 

Pasien mengatakan sebelumnya pernah mengalami haid berlebihan dan pernah masuk rumah sakit.Pasdien tidak pernah mempunyai riwayat operasi

Riwayat Kesehatan Keluarga 

Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang pernah menderita penyakit menular seperti liver,hepatitis,dalam keluarga juga tidak ada yang pernah mengalami penyakit menahun seperti tekanan darah tinggi,dan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti kencing manis,tekanan darah tinggi dan asma

Riwayat Haid 

Menarche : 12 tahun 

Siklus haid : tidak teratur  

Lama haid : 2-3 minggu

Jumlah darah haid : 3-4x ganti pembalut / hari 

Warna dan Bau : merah kecokelatan dan bau anyir

Fluor Albus : tidak 

Disminorea : (+)

Pola Kebiasaan Sehari-hari 

Pola kebiasaan Di rumah Di rumah sakit

Nutrisi

-      Makan : 3x / hari, porsi sedang dihabiskan dengan komposisi nasi, sayur, lauk pauk

-      Minum 5 - 6 gelas air putih hari

-     Makan 2x / hari dihabiskan dengan komposisi nasi, sayur, lauk pauk

-     Minum 5 - 6 gelas air putih hari



Istirahat -      Tidur siang ± 2 jam 

-      Tidur malam ± 8 jam 

Ibu masih belum tidur siang dan malam 

Personal hygiene Mandi 2 x / hari, Gosok gigi 2x / hari, keramas 1 x/hari, ganti celana dalam 3 x/hari, ganti pakaian setiap habis mandi Mandi 1 x/hari, ganti baju setiap habis mandi  

Eliminasi -      BAK ± 5 x / hari, warna kuning, jernih, tidak ada keluhan 

-      BAB 1x / hari, konsistensi padat,  warna kuning, tidak ada keluhan -     BAK ± 4-5 x / hari, warna kuning agak kemerahan 

-      Belum BAB selama di Rumah Sakit 

Aktivitas Ibu melakukan pekerjaan rumah menyusui anak, memasak, menyapu Ibu tidak melakukan aktivitas hanya beristirahat 


Data Psikososial 

a.       Psikososial 

Pasien mengatakan sedih dengan penyakit yang dideritanya, tetapi ibu tetap semangat.  

b.      Sosial 

Ibu mengatakan tinggal dengan suami, hubungan dengan suami serta anak baik dan selalu memberi dukungan kepada ibu.  

Data Spiritual 

Ibu mengatakan beragama Islam, tidak percaya dengan hal yang takhayul. 

Data Obyektif  

1.      Pemeriksaan umum 

K / U : baik 

Kesadaran : composmentis 

Suhu : 36,2 ºC

Nadi : 80x / mnt 

RR : 20x / mnt 

TD : 110/70 mmHg 

2.      Pemeriksaan fisik 

a.       Inspeksi 

Kepala : Bersih, tidak ada ketombe, penyebaran rambut rata 

Wajah : Simetris, tidak oedema 

Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterus  

Hidung : Bersih, tidak ada scret, 

Mulut : Simetris, bibir lembab, mulut bersih, lidah bersih,tidak ada caries gigi

Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen 

Leher : Tidak ada bendungan vena jugularis maupun kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid

Dada : Tidak ada pernapasan intercoste, payudara simetris, kulit bersih, puting susu menonjol  

Abdomen : Kulit bersih, tidak ada luka bekas operasi 

Rambut : hitam, bergelombang, bersih, tidak ada ketomber 

Muka : tidak pucat, tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum 

Genetalia :    Terdapat darah haid -/+200cc

Anus : Bersih, tidak hemoroid 

Ekstremitas atas : simetris, tidak oedema 

Bawah : Simetris, tidak oedema, tidak varises  

a.       Palpasi 

Kepala : tidak ada benjolan 

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Abdomen : tidak ada benjolan, tidak nyeri tekan 


b.      Auskultrasi 

Dada : tidak ada bunyi Ronchi maupun Whezzing

Abdomen : tidak hioertimpani

c.       Perkusi 

Reflex patella : +/+

3.      Pemeriksaan Penunjang 

II.    Identifikasi Diagnosa Dan Masalah 

DX Masalah Data Dasar

DX : Menomethoragia DS : Pasien mengatakan mengalami haid berlebihan sejak setahun belakangan

DO : K / U : baik 

Kesadaran : composmentis 

Suhu : 36,2 ºC

Nadi : 80 x / mnt 

RR : 20x / mnt 

TD : 110/70 mmHg 

Vagina : Perdarahan berlebih

Fluxus : perdarahan cair


III.       Identifikasi Masalah Potensial 

-

IV.       Identifikasi Kebutuhan Segera 

-


V.          Intervensi 

Tanggal/ Jam DX Masalah Intervensi Rasional

16-06-2010

Jam : 14.00WIB DX: Menometroraghia Tujuan :setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1x24 jam diharapkan kondisi membaik 

Kriteria hasil :

K / U : baik 

TTV dalam batas normal 

TD : 90/60 – 120/80 mmHg 

S : 36,5 – 37,5 ºC

N : 80 – 100 x/m

RR : 18 – 2 x/menit

Perdarahan berkurang s/d berhenti 

Intervensi : 

1.   Lakukan pendekatan terapeutik dengan pasien


2.   Lakukan pemeriksaan TTV


3.   Anjurkan pasien untuk menjaga kebersihan diri 

4.   Jelaskan rencana tindakan yang akan dilakukan 

5.   Kolaborasi dengan dokter :
















R/ Untuk membangun hubungan saling percaya dengan pasien

R/ Sebagai parameter keadaan pasien

R/ Untuk mencegah infeksi


R/ Agar pasien mengerti dan lebih siap

 R/ Untuk memberi motivasi kepada pasien




VI.       Implementasi 

Tanggal/Jam DX Masalah Implementasi 

16-06-2010

Jam : 14.00 WIB DX : Menometroraghia 1.      Melakukan pendekatan terapeutik dengan pasien untuk membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dengan pasien, dengan cara : memberi salam, memanggil nama, dan senyum 

2.      Melakukan pemeriksaan TTV 

Suhu : 36,2 ºC

Nadi : 80 x / mnt 

RR : 20x / mnt 

TD : 110/80 mmHg 

3.      Menganjurkan pasien untuk menjaga kebersihan diri dengan cara sering mengganti celana dalam apabila sudah kotor 

4.      Menganjurkan pasien untuk berdoa agar pasien merasa tenang 


VII.    Evaluasi 

Tanggal : 17 – 06– 2010 Jam : 14.00 WIB 

S : pasien mengatakan tidak ada keluhan 

O :   K / U : baik 

Kesadaran : composmentis 

TTV : Suhu : 36,3 ºC

Nadi : 80 x / mnt 

RR : 20 x / mnt 

TD : 120/90 mmHg 

Vagina : pengeluaran darah sedikit 

Fluxus : aktif 



A : Nn’’K’’21 Tahun dengan diagnosa medis menometroragia

P : 1. Intervensi dilanjutkan dengan

2. Lakukan observasi TTV

3. Anjurkan pasien menjaga personal higiene dengan cara mengganti celana dalam tiap kali kotor

4. Jelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan di lakukan

5. Kolaborasi dengan tim medis


Share:

0 komentar:

Post a Comment

STRATEGI CUAN DARI YOUTUBE

STRATEGI CUAN DARI YOUTUBE
Pasti Cuan dijamin ampuh

CHATING DISINI YUK?

Header Ads Widget